Mengasah Potensi Peserta Didik Menjadi Pribadi yang Cerdas

Mengasah Potensi Peserta Didik Menjadi Pribadi yang Cerdas

Oleh: Hendri Putra, S.Psi., M.Pd., MCH*

 

Setiap Orang tua menginginkan potensi anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu penting untuk dipahami tentang konsep tentang kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Teori kecerdasan majemuk pertama kali dicetuskan oleh Howard Gardner, seorang profesor pendidikan di Harvard University, dalam bukunya yang berjudul “Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences”.

Menurut Gardner, kecerdasan manusia juga harus dinilai dari: 1) Kemampuan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, 2) Kemampuan mencari solusi dari permasalahan yang baru dihadapi, 3) Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan manfaat untuk orang lain.

Gardner mengembangkan cara-cara mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menghasilkan solusi atas permasalahan tersebut. Gardner mendefinisikan kecerdasan manusia yang tak terbatas, serta dikelompokkan dalam beberapa kecerdasan, antara lain:

Kecerdasan Bahasa (Word Smart). Kecerdasan ini mencakup kemampuan verbal seperti mengingat dan menyebutkan nama, bercerita (storytelling), merangkai kata-kata, atau pun mengeja. Agar optimal jenis kecerdasan ini, berikan stimulasi dengan cara membacakan dongeng, bercerita, menulis, mengajak diskusi, bermain tebak kata, atau menyusun huruf.

Kecerdasan Matematika (Number Smart). Anak dengan kecerdasan ini mampu berpikir secara logis dan sistematis, tertarik pada angka atau sains, bisa mengenali pola tertentu, atau cakap berhitung. Beberapa aktivitas seperti mengajak anak menghitung benda-benda di dalam ruangan, atau bermain ular tangga bisa dijadikan alat stimulasi jenis kecerdasan ini.

Kecerdasan Spasial-Visual (Picture Smart). Tipe kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan berbagai bentuk atau gambar. Jika seorang anak senang menggambar atau bermain balok, boleh jadi ia memiliki kecerdasan spasial-visual. Berikan stimulasi dengan cara menggambar, melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, atau menempel stiker berwarna.

Kecerdasan Kinestetik (Body Smart). Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan. Anak dengan kecerdasan ini harus banyak distimulasi dengan cara memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan, atau terlibat dalam kegiatan teater.

Kecerdasan Musikal (Music Smart). Jenis kecerdasan ini membuat anak memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi nada, mengingat melodi sebuah lagu, dan mengekspresikan diri sesuai irama musik. Mereka punya kepekaan terhadap suara, dapat bernyanyi dengan baik, dapat membedakan tinggi rendah nada, serta tertarik dengan alat musik atau bunyi-bunyian. Cara mengasah kecerdasan musical dengan mengajak bermain musik, memperdengarkan lagu, menonton drama musikal, atau mengikuti les musik.

Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart). Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengenal emosi dan memahami diri sendiri sehingga anak bisa mengungkapkan serta mengatasi emosinya. Cara menstimulasi kecerdasan ini adalah dengan mendorong anak untuk menceritakan kegiatan yang dialami dan bagaimana ia mengatasinya atau menanyakan apa keinginan dan cita-citanya.

Kecerdasan Interpersonal (People Smart). Seorang anak yang dengan mudah bekerjasama dalam kelompok, atau bahkan memimpin sebuah kelompok, boleh dikatakan ia memiliki kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yang berarti bisa memahami emosi, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini bisa diasah dengan mendorong anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas, atau pertemuan sosial.

Kecerdasan Naturalis (Nature Smart). Anak yang memiliki kecerdasan naturalis memiliki kepekaan terhadap lingkungan hidup. Biasanya ia tertarik untuk memahami peristiwa alam, berinteraksi dengan alam, dan senangn memelihara hewan atau berkebun. Berikan stimulasi dengan cara mengajak anak ke tempat wisata edukasi yang melibatkan interaksi dengan alam atau melihat pemandangan alam.

Kecerdasan Spiritual (Spiritual Smart). Dengan kecerdasan ini, anak memiliki kemampuan untuk memahami makna hidup dan tujuannya, berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya spiritual. Stimulasi anak dengan cara mengajarkan mereka untuk mensyukuri atas peristiwa setiap hari,

Kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap anak perlu distimulasi agar anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh. Orang tua dan lembaga pendidikan berperan untuk memberikan stimulasi-stimulasi tersebut secara terus menerus agar anak mencapai potensinya yang tertinggi serta mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi segala tantangan dalam kehidupannya.


*Penulis adalah Kasi Manajemen GTK dan Mutu Kesiswaan Cabdisdik Aceh Tenggara

Tulisan ini merupakan hasil Seminar Internasional “THE 3 RD INTERNATIONAL CONFERENCE on Science Education in Industrial Revolusi 4.0” dengan tema “Fostering Higher Order Thinking Skill, Educational Literacy, and Digital Responsibility in 21st Century Education” yang di gelar secara Virtual oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, Desember 2021.

https://eudl.eu/proceedings/ICONSEIR/2021

Download Artikel:ICONCEIR-The_Development_of_Extraccuricular_ 

Related Posts