Oleh: Gesima Lastri Enjelia*
Pagi menyapa terdengar alarmku berbunyi. Mendengar suaranya yang nyaring seperti penagih hutang membuatku langsung terperanjat dari tidurku. Waktu menunjuk pukul 04.30 WIB, aku bergegas mengemasi semua yang ku butuhkan nanti di sekolah. Aku dan keluagaku melakukan ritual pagi kami, ya, kami sarapan bersama, itu maksudku. Biasanya, kami juga akan membicarakan apa yang akan kami lakukan dalam satu hari sembari menghabiskan sarapan kami.
Biasanya, aku ke sekolah diantar oleh ayahku dengan sepeda motor. Hari ini? Sama saja, tidak ada bedanya kok. Dijalan, aku menyaksikan jalan yang dipenuhi oleh anak-anak yang pergi ke sekolah, baik mengendarai sepeda motor seperti kami atau menggunakan transportasi umum. Ramainya, alamak...sudah seperti antri sembako diskon besar-besaran, becanda. Back to my story. Sesampainya di pintu gerbang, aku menyalami guru-guruku dengan senyum merekah di wajahku.
Setelah menyalami guru-guruku, tak sengaja terlihat teman sekelasku tengah ditegur oleh guru akibat tidak berseragam lengkap. Senyumku hilang berganti dengan wajah yang bertanya-tanya. Bukan apa, pasalnya dia adalah salah satu siswa yang taat pada aturan sekolah. Ku hampiri temanku yang tadi hendak menanyakan alasannya. Dia pun berkata jika dia bangun kesiangan. Jadi karena terburu-buru, dia lupa kalau hari ini memakai rok putih. Lalu kami pun bercerita tentang hal yang lain sambil berjalan menuju kelas kami.
Di perjalanan, hal pertama yang ditangkap indra penglihatanku adalah gereja tengah dibersihkan oleh petugas penjaga gereja karena nantinya kami akan mengadakan acara kebaktian bersama hari ini. Tak hanya itu, aku juga melihat ruangan kelas lain yang tengah dibersihkan petugas piket. Dan tak terasa kami telah sampai di depan kelas kami.
Sesampainya di rungan kelasku terlihat ruangan yang telah bersih dan rapi. Aku menyapa teman-teman sekelas yang telah tiba terlebih dahulu dari ku.
Kelas kami berdampingan dengan kelas XII IPS, yang berada di sebelah kanan kantor dewan guru. Ruangan kami cukup luas dan kelas kami memiliki jumlah siswa-siswi terbanyak daripada kelas-kelas lainnya. Di kelas, sesama siswa saling berbagi cerita sampai bel berbunyi. Mendengar bel, kami langsung bergegas membawa Alkitab kami masing-masing untuk melaksanakan kebaktian kami di gereja.
Usai kebaktian, kami diberi arahan oleh kepala sekolah kemudian bubar menuju kelas kami masing-masing. Setelah sampai di ruangan kelas, kami duduk di kursi kami, bercerita, sembari menunggu guru masuk ke kelas. 10 menit kemudian, guru biologi kami datang. Kelas kami pagi ini diawali dengan pelajaran biologi. Antara sedih dan senang, karena kami akan presentasi hasil riset yang telah kami lakukan minggu lalu. Senang karena sebelum kelompok kami, akan tampil kelompok yang lain. Dan hal ini berarti aku bebas bertanya. Sedihnya, bagaimana jika kelompokku maju dan kelompok sebelumnya balas dendam dan bertanya hal yang tidak sempat ku pelajari.
Tibalah giliran kelompokku. Kami mulai mempresentasikan hasil riset kami. Selama presentasi, nampak semua siswa menyimak materi yang kami sajikan. Kemudian, mulailah sesi Tanya jawab. Kelas berubah agak bising karena sesama teman satu kelompok saling diskusi untuk memberikan pertanyaan kepada kelompokku. Awalnya agak sedikit ketar-ketir, khawatir kalau-kalau tidak berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok-kelompok lain. Beruntungnya, presentasi kami selesai dengan baik. Kelompokku berhasil menjawab soal dari kelompok lain dengan cukup maksimal. Kami berhasil mendpat nilai A pada presentasi kali ini dan hal ini sukses membuat kami merasa bersyukur sekaligus senang.
Setelah selesai, bel istirahat pun berbunyi. Kami pun berhamburan ke kantin sekolah. 30 menit berlalu, bel masuk pun berbunyi. Pelajaran kami dilanjutkan dengan prakarya dan kewirausahaan dan bahasa inggris. Di pelajaran prakarya dan kewirausahaan kami belajar tentang karya seni rupa lokal. Di pelajaran bahasa Inggris, kami melakukan video call dengan mitra sekolah kami di Autralia untuk melatih conversation kami.
Berakhirnya pelajaran bahasa inggris menandakan berakhir pula proses pembelajaran kami hari ini. Hari ini, banyak hal yang dapat ku pelajari, mulai dari melatih mental dan public speaking pada saat presentasi biologi, mengenal karya seni rupa daerah di prakarya dan kewirausahaan, dan melatih pengucapan berbahasa inggris di kelas bahasa inggris. Belajar itu ternyata semenyenangkan ini, walaupun kadang lelah dengan banyaknya tugas sekolah. Tapi, lelah belajar sekarang tidak sebanding dengan sesakit penyesalan di masa depan karena tidak belajar, bukan? Percaya proses, hasilnya tidak akan buat protes.
*Penulis adalah siswi kelas XII MIPA SMAS Pelita Nusantara, Aceh Tenggara.