PEMILIH PEMULA MERUBAH, MUNGKINKAH....???
Oleh: Mahyuddin
Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam peleksanaan pemilu ada sebuah unsur penting yang wajib ada yaitu adanya pemilih, pemilih itu sendiri merupakan warga masyarakat yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan telah memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya. Salah satu segmen atau jenis pemilih yang selalu menjadi perhatian dalam setiap pemilihan umum adalah pemilih pemula.
Pemilih pemula itu sendiri adalah pemilih dengan rentang umur 17 s.d 21 tahun yang sebagian besar merupakan orang yang baru pertama kali menggunakan konstitusinya atau sering disebut Gen Z, Dalam pemilihan umum tahun 2024 Pemilih Pemula merupakan salah satu segmen dengan jumlah pemilih lebih dari 20 % dari jumlah DPT yang telah ditetapkan oleh KPU.
Jika melihat secara kuantitas, pemilih pemula sangat berpotensi untuk dapat memberikan kontribusi baik bagi demokrasi indonesia dan memberikan perubahan terhadap hasil dari pemilu yang tentunya sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan diindonesia. Pertanyaannya saat ini, apakah hal tersebut sudah dapat memberikan kontribusi baik atau bahkah sebaliknya.
Sebagaimana kita ketahuai bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan umum ini, masih terdapat kekurangan diantaranya yang sudah menjadi rahasia umum dan populer adalah maraknya praktek money politik yang tentu telah merusak makna dan harapan demokrasi itu sendiri.
Kenyataan yang penulis temukan di wilayah dimana penulis tinggal, ternyata keberadaan pemilih pemula dalam suatu pemilihan umum belum menunjukkan dampak yang positif untuk memberikan perubahan terhadap hal-hal buruk dalam pemilu, dalam mereka lebih banyak telah mengikuti arus dari pemilih yang lain yang sudah berpengalaman dalam memilih,sehingga banyak diantara mereka juga masuk kedalam prakti buruk tersebut.hal ini bisa jadi karena kurangnya edukasi kepada mereka mengenai berharganya hak suara mereka.
ini menjadi Pekerjaan Rumah yang besar bagi kita semua, karena dampak dari pemilu itu sendiri sangat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat. Tidak akan mungkin pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial dan yang lainnya akan baik jika hasil dari pemilu itu sendiri dihasilkan dari cara yang tidak baik.
Semoga Pemilih Pemula kedepannya dapat lebih kritis lagi dalam upaya menjadikan pemilu yang lebih baik lagi, karena dengan jumlah yang besar, bukan tidak mungkin untuk merubah ke arah yang lebih baik lagi.