“EVALUASI PEMBELAJARAN”

Wandi, S.Pd (Wakil Kesiswaan SMAN 10 Takengon)
Wandi, S.Pd (Wakil Kesiswaan SMAN 10 Takengon)

Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dengan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran menjadi sangat penting. Evaluasi merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peseta didik.

Beberapa pengertian evaluasi pembelajaran menurut para ahli, antara lain:

  1. Hamzah mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, praktikum, tugas dan atau pengamatan oleh pengajar. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian tugas akhir di mana pembobotannya ditentukan atas kebersamaan antara pengampu mata kuliah dan penyusun silabi atau instansi yang bersangkutan. Peserta didik diperbolehkan mengikuti ujian dengan persyaratan tertentu.
  2. Oemar Hamalik mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar.
  3. Edwind Wandt dan Gerald W. Brown mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah  kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan pendidik bertujuan untuk memperoleh hasil mengenai keberhasilan belajar siswa, serta memberikan masukan kepada pendidik mengenai apa yang perlu dilakukan dalam kegiatan pengajaran. Tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah untuk mengambil keputusan tentang hasil belajar, memahami siswa, Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran. Seorang guru yang merasa bertanggung jawab atas penyempurnaan pengajarannya, maka harus mengevaluasi pengajarannya itu sendiri agar diketahui perubahan yang seharusnya terjadi (Popham & Baker, 2008: 112).

Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang dievaluasi. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khusunya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Kesalahan utama yang sering terjadi di antara para guru adalah bahwa evaluasi hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada akhir materi, pertengahan, dan/atau akhir suatu program pengajaran (Sukardi, 2011: 2).

Guru sebelum melakukan evaluasi,  harus melakukan pengukuran dan penilaian terhadap siswanya. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Percapaian perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa dalam proses belajar individu maupun posisinya di dalam kegiatan kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh guru karena pada umumnya siswa masuk kelas dengan kemampuan yang bervariasi. Ada siswa yang dengan cepat menangkap materi pelajaran, tetapi ada pula yang tergolong memiliki kecepatan biasa dan ada pula yang tergolong lambat (Arikunto, 2010: 3). 

Guru dapat mengevaluasi pertumbuhan kemampuan siswa tersebut dengan mengetahui apa yang mereka kerjakan pada awal sampai akhir belajar. Sebelum mengevaluasi seorang guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip evaluasi. Keberadaan prinsip bagi seorang guru mempunyai arti penting, karena dengan memahami prinsip evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna merealisasi evaluasi dengan cara benar (Sukardi, 2011: 2).

Evaluasi harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:  terpadu, menganut cara belajar siswa aktif, kontinuitas, koherensi dengan tujuan, menyeluruh, membedakan, dan pedagogis (Slameto, 2001:16). Manfaat dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran ada beberapa hal, diantaranya yang penting adalah: 1) Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah berlangsung/dilaksanakan pendidik, 2) Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan 3) Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran. Evaluasi untuk suatu tujuan tertentu penting, tetapi ada kemungkinan tidak menjadi bermanfaat lagi untuk tujuan lain.

Simpulan: penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan pendidikan, penilaian bersifat kualitatif dan pengukuran bersifat kuantitatif. Evaluasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar, membantu perkembangan tingkah laku dan membimbing siswa. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program, perencanaan dan pengembangan kurikulum, serta untuk peningkatan mutu sekolah.*

Sumber Bacaan:

  1. Arikunto, Suharsimi (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Ina Magdalena Sudiono, Anas. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
  3. Sukardi, M. (2011). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
  4. Ina Magdalena, dkk. Pentingnya Evaluasi dalam Pembelajaran dan Akibat Memanipulasinya, Bintang : Jurnal Pendidikan dan Sains Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020; 244-257 https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang.

 

*Penulis: Wandi, S.Pd. (Guru PKN SMAN 10 Takengon)

Related Posts