[Cerpen] “USAHA TIDAK AKAN MENGHIANATI HASIL”

Oleh: Hema Nurullah*

Suatu hari, ada seorang gadis yang sangat cantik, tetapi gadis itu sangat keras kepala ia duduk di kelas 10 SMA. Gadis itu bernama Raya, Raya mempunyai seorang kakak yang bernama Jefan. Jefan duduk di kelas 12 SMA. Mereka bersekolah di sekolah yang sama.

Raya dan Jefan adalah anak dari seorang pengusaha terkenal. sayang nya gadis itu sangat keras kepala dan susah di atur akibat terpengaruh dengan pertemanan. Raya sangat berbeda dengan kakaknya Jefan, Jefan adalah murid teladan dan pintar. Orang tua mereka sangat bangga kepada Jefan tetapi tidak dengan Raya.

Setiap malam gadis itu keluyuran entah kemana, orang tua mereka sudah tidak mengerti dengan pola pikirnya. Setiap raya keluar, raya tidak pernah memberi tahu orang tuanya kemana ia pergi. Pada malam itu Raya pulang ke rumah pada pukul 01.00, ternyata orang tuanya sudah menunggu raya di ruang tamu.

Orang tuanya pun bertanya, dari mana kamu? Raya menjawab dengan santai bahwa ia habis menonton balapan liar. Setelah itu tanpa memikirkan orang tuanya ia langsung masuk ke dalam kamar.

Keesoakan pagi sebelum berangkat sekolah Raya keluar dari kamar nya yang berada di lantai dua, Raya melihat kakak nya Jefan sedang sarapan pagi di ruang makan mereka.

Jefan menyapa Raya

”pagi RAYA”

Ucap laki laki itu

Raya tersenyum kearah Jefan.

Orang tua mereka telah mempersiapkan makanan untuk Raya, Raya langsung duduk di samping Jefan dan menghabiskan makanan. Setelah makanan nya habis Jefan mengajak raya untuk berangkat ke sekolah bersama. Akhirnya Raya berangakat ke sekolah bersama Jefan.

Setibanya di sekolah Raya langsung masuk ke kelasnya, dan Jefan berjalan ke arah lapangan basket, bel masuk sudah berbunyi siswa dan siswi SMA itu segera memasuki kelasnya masing masing, untuk mengikuti pelajaran pertama.

Raya kelihatan sangat kelelahan akibat kurang tidur semalam. Tanpa iya sadari ternyata kemarin guru matematika memberikan PR dan akan di kumpulkan pada hari itu.   

Guru bidang study pun bertanya, siapa yg tidak mengerjakan tugas angkat tangan. Raya dan teman nya bella pun mengangkat tangan. Guru matematika itu pun sangat marah kepada mereka berdua.Bella adalah teman Raya yang semalam juga pergi menonton balapan liar. Guru bidang study itu langsung menyuruh mereka untuk keluar kelas, karena Raya tak pernah mengerjakan tugas apapun sama sekali, para guru bersepakat untuk memanggil orang tua Raya.

Sepulang sekolah ibu wali kelasnya memberikan surat kepada Raya untuk diberikan ke orang tuanya.

Sesampai nya di rumah Raya langsung memberikan surat yang telah di titipkan wali kelasnya untuk orng tua Raya. Ayah Raya bertanya kepadanya, buat ulah apa lagi kamu di sekolah? Aku tidak ada buat masalah di sekolah, ucap Raya dengan santai. Setelah itu Raya langsung masuk ke kamar nya seperti biasa.

Pada malam itu raya tidak keluar karena Raya kelelahan, ia mau beristirahat dulu. Tanpa menghiraukan pelajaran untuk besok raya langsung tidur.

Kesokan pagi nya ia seperti biasa berangkat bersama Jefan, karena motor milik Raya masih di sita oleh ayah nya karena iya sering tidak masuk sekolah dan bolos. Mau tak mau ia harus berangkat bersama Jefan. Orang tua nya harus ke kantor mereka dulu, setelah itu baru mereka ke sekolah Raya.

Sesampai nya di sekolah Jefan langsung masuk ke kelas nya karna mereka sudah telat lima menit, tetapi tidak dengan Raya ia langsung ke kantin untuk sarapan karena memang ia tidak sarapan di rumah, Padahal jam pelajaran pertama sudah di mulai. Karena Raya tak masuk pelajaran pertama maka Raya sudah di absen bolos.

Tak lama kemudian orang tua Raya pun sampai di sekolah nya. Orang tua Raya langsung masuk ke ruang wali kelas Raya, Raya juga di panggil ke ruangan tersebut. Setelah itu wali kelas mereka menjelaskan bahwa banyak guru bidang study yg melapor bahwa Raya sama sekali tidak pernah mengerjakan tugas. Orang tua Raya sangat kecewa kepada Raya.

Sepulang nya dirumah ayah dan ibu Raya langsung memarahi Raya. Tanpa berfikir panjang Raya langsung masuk ke kamar dan meninggal kan orang tua nya, ternyata tadi malam orang tua nya sudah sepakat jika kali ini Raya berulah lagi maka mereka akan menitipkan raya ke adik ayah nya dan akan memindah kan nya bersekolah.

 Pagi ini ayah nya tidak mengijinkannya bersekolah, ayah  menyuruh nya untuk berberes semua baju baju nya. Raya yang tak mengerti ada apa ia menanyakan kepada ayahnya

“memang kita mau kemana yah”.

Ayahnya menatapnya dan mengatakan “nanti ayah jelaskan sakarang kamu siap siap dulu”.

Raya yg tak mengerti langsung masuk ke kamar nya dan membereskan semua baju baju nya .

Ternyata Jefan sudah mengetahui hal itu , Jefan tak di ijin kan ikut oleh ayahnya, dan Jefan berangkat ke sekolah pada hari itu.

Raya lansung masuk ke dalm mobil yang ternyata orang tuanya sudah menunggu nya di sana. Sepanjang jalan, Raya hanya memandang jalan yang ada di hadapan nya itu tanpa menanyakan apa pun ke orang tua mereka.

Sesampai nya disana, Raya tak mengetahui ia berada di mana orang tuanya menjelaskan kepadanya bahwa ia akan bersekolah di daerah sini. Raya yang tak mengerti apa yang terjadi ia hanya diam dan kaget, ia tak menyangka bahwa orang tua nya setega ini kepadanya. Raya menatap rumah adik  ayahnya itu, rumah yang sederhana dan tak semewah rumahnya yang dulu.

Raya hanya terdiam karena jika ia membantah, akan percuma.

Ibu Raya mengatakan:

 “kamu baik baik di sini, belajar yang giat jangan ulangi kesalah mu yang dulu di sini kami memasukan mu kesini untuk masa depan kamu, agar kamu lebih mandiri di sini.” Raya hanya terdiam .

Ayah dan ibu Raya pamit kepadanya karena mereka masih ada urusan di kantor ayah nya.

Raya melihat mobil yang di naiki ayah dan ibu nya sudah menjauh dan tak nampak lagi. Adik dari ayahnya lagsung mengajak Raya masuk ke dalam rumahnya. Didalam rumahnya sudah ada bunda, istri dari adik ayahnya, iya memanggilnya bunda dan paman .

“Besok kamu sudah bisa masuk ke sekolah kamu yang baru“ ucap bunda siska yang duduk di sebelahnya .

Raya hanya mengagguk mengerti. Bunda siska nya itu langsung mengantar kan Raya ke kamar   yang sudah di sediakan.

“ini kamar kamu sakarang” ucapnya.

Lalu siska meninggalkan Raya sendiri  di kamar yg sudah ia sediakan itu. Ia hanya menatap kamar itu, ia langsung duduk di Kasur yang sudah di sediakan oleh bunda nya .

Ia merindukan kamarnya yang dulu, Raya menelpon bella, raya memberi tahu kepada bella bahwa ia di pindahkan sekolah. Bella langsung kaget mendengar perkataan Raya. Bella sekarang tak bias apa apa Raya rajin rajin ya disana mungkin ini yang terbaik, makasih ya bell.  

Keesokan harinya Raya bangun pagi untuk menyiapkan peralatan sekolahnya. Paman mengantarkan nya ke sekolah yang baru menaiki mobil. Sesampainya di sekolah ia hanya terdiam dan masuk kekelas nya yang baru.

Di sekolah yang baru Raya memiliki banyak teman, tapi ia merindukan sahabat nya yang ada di kota nya dulu, di sana ia benar benar berubah, belajar lebih giat,dan merubah sifat buruk nya yg dulu sesuai janji Raya kepada orang tua nya, agar bisa membanggakan orang tua Raya.

Ia selalu mendapat rengking 1 dan juara umum di sekolah nya yang baru . Orang tua, bunda dan paman nya itu kelihatan sangat bangga dengan hasil yang ia dapat kan itu, ayah dan ibu nya mengunjungi nya  ketika ia libur saja. Tetapi orang tua nya tidak mengijinkan nya balik ke kota asal nya itu, karena kota asal nya banyak memberikan dampak buruk kepada Raya.

Tak terasa ternyata ia sudah 2 tahun lebih bersekolah di sekolah nya itu. Ia lulus dari SMA tersebut dengan nilai yang terbaik di sana. Orang tua nya yang mengetahui itu lansung segera ke tempat Raya bersekolah karena ayah nya di undang untuk menghadiri pengambilan ijazah tersebut .

Setelah itu Raya kembali pulang ke kota asal nya, ia merindukan Jefan dan sahabat nya Bella, semenjak Raya pindah Bella sudah menjadi anak yang baik dan teladan, sudah sangat lama ia  tidak bertemu dengan kakak dan sahabatnya itu.

Setelah ia balik ke kota nya. Ia berencana akan melanjutkan cita-citanya yaitu masuk Universitas Kedokteran. Ia meminta ijin ke pada orang tuanya untuk masuk ke Universitas Kedokteran tersebut .

Tanpa ia duga ternyata orang tuanya mengijinkannya masuk ke Universitas Kedokteran tersebut ia sangat bahagia mendengar itu. Orang tuanya ternyata sudah mendaftarkannya ke Universitas tersebut. Dan, ternyata ia lulus.

Waktu terus berjalan iya telah mengabiskan waktu yang cukup lama di Universitas Kedokteran tersebut.

Kini Raya telah menjadi dokter umum di rumah sakit terkenal berkat usaha orang tuanya dan semangat dari sahabatnya itu.

Ia tidak melupakan jasa orang tuanya bunda, paman, sahabat dan kakaknya.

 

“Keburukan mu yang dulu bukan menjadi penghalang di masa depan mu, selagi ada kemauan dan impian, selagi ada usaha dan semangat, kita pasti akan berhasil mengejar impian”


*Penulis adalah siswi MTsN 2 Aceh Tengah.

Related Posts