[Cerpen] The Thief

Oleh: Nava Zande Kumalaraja Selian*

Di suatu sudut perkotaan terdapatlah sebuah rumah gubuk di bawah jembatan tua yang sudah tidak terpakai, di sana hiduplah satu keluarga yang terdiri atas seorang ayah, ibu, dan seorang anak, mereka adalah keluarga yang bisa di bilang serba kesulitan,sang ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga dan ayah hanyalah seorang buruh serabutan yang gajinya tidak pasti. Suatu saat mereka dilanda musibah, ayah di tipu oleh temannya karena temannya bilang dia akan membantu mencari pekerjaan yang layak untuk ayah dengan memberi sejumlah uang tunai, dan ternyata teman ayah tersebut tidak menepati janjinya pada ayah, semua uang yang di beri ayah kepada temannya tersebut habis di bawa lari entah kemana perginya. Sang ayah sangat kebingungan bagaimana cara untuk mendapatkan uang lagi untuk makan istri dan anaknya.

Suatu saat terlintas di pikiran sang ayah untuk melakukan tindak pencurian agar mendapatkan sejumlah uang supaya istri dan anaknya bisa makan. Keesokan harinya ketika ayah sedang berjalan memungut sampah untuk di jual dia melihat sebuah rumah besar kemudian dia mendekati dan mengamati rumah tersebut, dan ternyata rumah itu sedang kosong di tinggal keluarga pemilik rumah yang keluar kota. Kemudian ketika malam hari tiba ayah membawa peralatan seperti linggis menuju rumah tersebut dan mencongkel pintu agar bisa masuk dan kemudian dia menemukan banyak barang berharga di dalamnya, dan ayah pun berhasil mendapat sejumlah barang berharga seperti emas dan lainnya, kemudian dia keluar sambil tersenyum dan berkata “akhirnya istri dan anak ku bisa makan”

Keesokan harinya dia pergi ke tempat penadah dan mendapat banyak uang dari hasil barang curian yang ia jual, kemudian dia pergi ke pasar untuk membeli segala kebutuhan rumah tangga dan yang paling pasti adalah sembako, setelah membeli banyak barang dia kembali ke rumah dan istrinya kaget melihat semua barang tersebut dan berkata “dari mana kau mendapatkan semua ini?” dan ayah pun menjawab “ kau tak perlu tahu, cukup nikmati saja apa yang telah ku berikan padamu saat ini” , beberapa hari kemudian sang anak meminta uang kepada ayah untuk membayar uang sekolahnya yang sudah lama tidak di bayar dan sang ayah pun bingung, saat ini uang yang dia pegang sudah terkikis dan habis hampir tidak bersisa dan sang ayah pun berkata pada anaknya “uang ayah saat ini tidak cukup nak besok ayah akan datang ke sekolah mu dan membayar lunas semuanya”, setelah makan siang di rumah, ayah ingin pergi memancing bersama temannnya.

Kemudian ayah pergi ke rumah temannya tersebut saat akan pergi memancing ayah melihat sebuah rumah yang sepertinya tidak berpenghuni dan ayah bertanya kepada temannya “rumah siapakah ini?” dan temannya menjawab “rumah seorang pengusaha kaya raya yang saat ini sedang keluar kota untuk liburan bersama keluarganya” dan ayah menjawab “oh begitu yaa, bagus banget rumahnya hhe”, dan mereka pun melanjutkan perjalanan untuk memancing, setelah selesai memancing ayah langsung mandi dan menunggu malam tiba, setelah malam tiba ayah membawa peralatan linggisnya dan pergi ke rumah pengusaha kaya yang di ceritakan temannya tadi siang kemudian dia memasuki halaman rumah dan mulai mencongkel jendela, setelah jendela selesai di buka dia kemudian menemukan banyak barang mewah di sana seperti emas, sudah menemukan barang yang dia cari diapun langsung bergegas pergi dari rumah tersebut dan pergi ke tempat penadah dan langsung menjual barang yang dia dapat dan pulang dalam keadaan tersenyum, keesokan paginya ayah datang ke sekolah anaknya dan melunasi semua administrasi sekolah anaknya hingga tamat dari sekolah, kemudian ayah pulang dan memberi uang kepada istrinya untuk di belanjakan, dan menyimpan sisa uangnya.

Seminggu kemudian, saat sedang memancing tiba-tiba ayah mendapat kabar dari teman anaknya bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan saat ini sedang berada di rumah sakit ayah pun langsung bergegas pergi ke rumah sakit dan melihat anaknya dalam keadaan tidak sadarkan diri, tiba-tiba datang seorang suster memberi ayah surat tagihan rumah sakit karena mereka tidak memiliki BPJS Kesehatan dan ayah kaget melihat tagihannya yang lumayan besar, uang yang di simpan ayah ternyata belum cukup untuk melunasinya. Ayah pun segera bergegas keluar dari rumah sakit dan mulai mencari rumah kosong untuk dijadikan target berikutnya, dan ayah pun mendapat rumah kosong milik orang terkaya di daerah tersebut yang sedang keluar negeri untuk urusan bisnis, malam harinya ayah mendatangi rumah tersebut dan mulai mencongkel jendela, ketika masuk dan melihat emas yang banyak ayah sangat senang dan berharap akan mendapatkan lebih banyak lagi, kemudian saat sedang sibuk mencari-cari tetangga sebelah yang sedang minum kopi di depan rumahnya mendengar keributan dari rumah tersebut seperti ada orang yang sedang bongkar barang,  padahal rumah tersebut sedang kosong di tinggal pemiliknya keluar negeri, tetangga tersebut pun mulai curiga dan memanggil warga untuk memeriksa rumah tersebut, warga pun datang dan melihat jendela rumah tersebut sudah terbuka.

Sebagian warga segera masuk dan memeriksanya dan sebagian lagi menunggu di luar berjaga-jaga  seandainya ada yang lari kabur, dan mereka pun melihat ayah yang sedang sibuk mencari-cari barang yang dia inginkan, kemudian warga pun memergoki ayah, ayah yang panik berusaha melarikan diri tapi usahanya tidak berguna karena rumah itu sudah di kepung warga dan warga pun segera menangkap ayah dan menyerahkannya ke kantor polisi. Kemudian ada 2 orang polisi yang datang ke rumah sakit tempat sang anak di rawat dan menyampaikan bahwa ayah mereka sudah di tangkap karena melakukan tindak pencurian. Sang anak meminta kepada ibu untuk melihat sang ayah, dan mereka pun ikut dengan 2 orang polisi yang tadi untuk pergi ke kantor polisi.

Sesampainya di kantor polisi saat ayah sedang di introgasi, istri dan anaknya datang, ayah yang melihat mereka segera memeluk istri dan anaknya sambil menangis dan berkata “maafkan ayah yaa, ayah tidak bisa memberi kalian kehidupan yang layak” dan setelah selesai di introgasi ayah pun di tahan di penjara untuk sementara. Keesokan harinya ayah menjalani sidang dan ayah pun di jatuhi hukuman penjara selama 5 tahun, saat akan memasuki penjara, dengan penuh penyesalan kepada keluarganya, ayah pun kemudian menyempatkan diri untuk berpesan kepada anaknya, ayah memeluk anaknya dan berkata “jangan nakal yaa nak, patuhilah ibumu, jagalah dia, tunnggulah ayah keluar dari penjara ini dan kita akan menjalani kehidupan normal yang sederhana”.

“Teruslah Berusaha Jangan Mudah Menyerah Dan Jangan Sampai Hal Yang Tidak Baik Menguasai Tubuh Dan Pikiran Kita Dan Sampai Berbuat Yang Tidak Baik”.

*Penulis adalah Siswa Kelas XII-IPS SMAN 1 Kutacane, Aceh Tenggara.

Related Posts